Rabu, 24 Agustus 2011

One Day In Our Life

Pagi itu kurasa adalah pagi yang tercerah dalam hidupku. Angin yang berhembus lembut terasa menyempurnakan kesegaran pagi. Pohon-pohon rindang di sekelilingku melambaikan daunnya, menyambut ramah kedatanganku. Yupz,,,iam here now!! Lapangan balai kota Bandung. Terasa mimpi memang,,tidak pernah kuduga bahwa aku berdiri di sini dengan pakaian hitam-putih bersama kurang lebih 100 calon pegawai pemerintah termasuk di dalamnya 15 calon guru sekolah dasar untuk menerima 1 lembar surat yang "katanya" sebagian orang saat ini sangat mengharapkannya. Selembar surat itu juga akan menentukan tempat kami mengabdikan hidup kami untuk negeri Indonesia tercinta sampai waktu yang tidak ditentukan.

Rasa senang, haru, penasaran, cemas dan gugup bercampur menjadi satu. Rasa senang karna "mereka" telah memilih kami, rasa haru karena mengingat air mata bahagia orang tua kami. Rasa penasaran karena ketidaktahuan kami akan ditempatkan dimana. Rasa cemas karna merasa takut terasingkan dan rasa gugup karena ini pengalaman pertama bagi kami. Semuanya kami rasakan ketika akan menerima selembar surat itu.

And finally,,selembar surat itu sampai juga di tangan kami. Hingar bingar kudengar suara teman-teman yang berkomentar tentang isi surat itu. Berbagai ekspresi kulihat di wajah mereka. Dan aku?? Aku hanya terdiam membaca isi surat itu,,Ya,,aku tidak mengenali nama sekolah yang tertera pada suratku itu. Tak dapat dicegah, imajinasiku pun melayang jauh, membayangkan seperti apa tempatku mengabdi nanti. Tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dan membuyarkan semua imajinasiku. Kami pun saling bertanya letak sekolah kami masing-masing, karena kebanyakan dari kami tidak mengetahui dengan pasti sekolah-sekolah tersebut. 

Kami tidak memiliki banyak waktu untuk terus berkomentar karena esok pagi kami harus sudah berada di sekolah masing-masing untuk melapor. Tanpa membuang waktu, teman-teman langsung bergegas untuk survei lokasi. Tapi aku, karena rasa antusiasku yang begitu besar untuk mengabarkan kepada orang tuaku, aku memutuskan untuk pulang dulu ke rumah. Sesampainya di rumah, aku melihat senyum bahagia itu dari kedua orangtuaku. Setelah itu aku pergi survei lokasi. Moment bersejarah itu tidak mau kulewatkan seorang diri. Akhirnya aku mengajak ibuku untuk kali pertamanya melihat sekolah tempat aku akan bertugas. Sama hal nya ketika aku mengikuti tes cpns. Aku tidak mau melewatkan moment bersejarah itu sendiri. Ibu kuajak untuk menemani perjuanganku itu. Beliau menungguiku sampai tes selesai. Ya,,,dukungan dan doa seorang ibu itu sangat penting bagiku. :D

Sampai juga aku dan ibuku ke sebuah sekolah yang menurut surat itu, disinilah aku harus mengabdikan hidupku sampai waktu yang tidak ditentukan. Aku bersyukur karena letak sekolah ini tidak jauh dari rumahku. Kesan pertamaku tentang fisik sekolahnya ya,,,cukup lumayan bagus. Berbeda dengan imajinasiku sebelumnya. Masalah isi sekolah ini bagaimana, ya...akan ku tulis cerita lainnya nanti :)  Sampai di titik ini, aku mengucapkan beribu rasa syukur terhadap Allah karena telah memberiku kemudahan untuk mendapatkan semuanya. Alhamdulillahirobilalamiin,,,^_^

Untuk teman-teman seangkatanku, teman-teman seperjuangan,,,ingatlah terus hari itu. Karena dengan mengingatnya akan membuat kita lebih bersyukur dan bersungguh-sungguh serta selalu ikhlas dan sabar dalam menjalankan tugas kita. Keep spirit guys,,,!!! ^_^